Rp200,00

 Rp200,00 (Dua Ratus Rupiah)





Hampir 2 tahunan lebih aku tak membuka pesbuk

Selain malas dan bosan dengan isi berita di pesbuk aku juga sepertinya sudah jenuh dengan isi postingan dari teman teman yg berisi keluhan, pamer, dagang, dan sebagainya 

Tentu saja itu hak mereka untuk memposting apapun selama itu tidak mengganggu dan merugikan orang lain jadi ya terserah saja

Selama bermain sosmed aku tak begitu serius hanya sekedar untuk hiburan saja.


Hampir 500 lebih notif yang kudapat mulai dari tag dari teman, tag dari beragam grup grup antah barantah yang selama ini tidak pernah aku urusi dan bahkan pesan pesan yg membuat aku tersenyum aneh dan bahkan tertawa lepas

Beragam tawaran yg beraneka mulai dari pinjaman online hingga makanan cepat saji, sepeda motor, mobil, rumah, hingga diskon kamar hotel memenuhi pesan dalam pesbukku.

Aku tak begitu peduli dg pesan pesan aneh itu 


Perlahan aku mulai menghapus notif notif yg menjengkelkan sampai pada notif grup semasa smp ku dulu

Sesekali aku "kepo" membuka profil teman masa smp ku dulu 

melihat perubahan wajah mereka yg mulai menua ( begitu juga diriku ) sesekali aku mengeritkan dahi berusaha mengingat wajah yg 20 tahun lalu masih culun wajah yg 20 tahun lalu masih ceria, polos dan lugu kini perlahan keriput dan tak dapat menyembunyikan beban kehidupan yg dihadapi.


Jemariku terhenti ketika sampai pada notif temanku yg meminta maaf atas keteledoran dirinya yg mungkin pernah melakukan sebuah kesalahan administrasi iuran yg pernah ia kelola 

Mas atau mungkin lebih tepatnya Pak AW membuka diri untuk dikoreksi jika pada waktu smp dulu ia telah keliru dalam mencatat iuran bulanan ia memohon maaf kepada teman temannya agar dirinya dikoreksi dan segala kekeliruan ia siap bertanggung jawab dengan mengembalikan dana yg pernah ia kelola dulu

Aku hanya tersenyum dg tingkah teman ku sewaktu smp dulu.


20 tahun yg lalu uang iuran bulanan itu sebanyak Rp200,00 (dua ratus rupiah)


Ya betul..!!


Aku tidak salah menulis angka itu

iuran bulanan itu sebanyak dua ratus rupiah sebuah nominal yg dimasa kini sudah tidak ada lagi nilainya

bahkan anakku pun tak mau jika diberi uang seribu dg koin dua ratusan 

dibelikan permen pun sudah tak dapat dan bahkan disebagian daerah dua ratus rupìah sudah tak laku lagi

warung warung kecilpun sudah tak mau menerima uang koin dua ratus rupiah

Kalaupun ada yg mau menerima koin logam dua ratusan itupun swalayan kecil yg berfungsi sebagai kembalian



20 tahun yang lalu dua ratus rupiah masih berharga bisa untuk naik kendaraan pulang pergi sekolah

naik angkutan umum bertarif seratus rupaih bagi anak sekolah 


Bagiku yg di sekolah dulu "mbeler" hampir disegala bidang mulai dari bolos sekolah, m*rok*k, dan langganan dipanggil guru BP uang iuran sebanyak itu terus terang saja sudah ku lupakan 

Jika seandainya iuran bulanan yg tak tercatat oleh Pak AW akibat keteledoran dirinya atau aku yg teledor tentu saja lahir dan batin dunia hingga akhirat aku merelakannya.


Nominal yg masih sedikit ku ingat adalah mengembat uang SPP yg bisa  kugunakan untuk saku bolos seminggu

He he he


Pak AW yg ku ingat adalah seorang siswa yg cerdas, rajin dan taat 

Meskipun sudah puluhan tahun tak bertemu aku masih punya cukup keyakinan jika Pak AW orang yg baik dan jujur 

Perubahan zaman tak membuat perubahan pada diri Pak AW menjadi rakus, licik, dan beragam sifat buruk lainnya 

Ini asumsi ku saja. 

Dan semoga asumsiku benar


Dimasa ini mungkin sudah sulit menemukan seseorang seperti Pak AW dan Pak AW inilah sosok yg seharusnya menjadi pemimpin di republik ini

Seseorang yg punya dedikasi pada nilai nilai kejujuran, tanggung jawab dan berani mengakui kesalahan serta tak segan untuk meminta maaf jika ada kesalahan.


Aku cukup punya keyakinan diluaran sana masih banyak terdapat Pak AW yg lainnya Pak AW yg tertutup oleh ketidakberuntungan dan belum punya kesempatan untuk memimpin negeri ini


Dua ratus rupiah itu kini memberi aku semangat bahwa negeri ini akan baik baik saja selama masih ada Pak AW yg lain

dari koin dua ratus rupiah yg kini tak ada lagi nilainya aku belajar unt arti sebuah kejujuran yg harus dipertahankan 

nilai nilai kejujuran yg semakin hari semakin menipis dimana kebohongan dianggap wajar dan lumrah 


Dimana bohong dan tipu menipu adl hal yg lazim dan sepertinya sudah menjadi kebiasaan mulai dari hal yg kecil hingga besar 

Mulai dari jelata hingga yg kaya

Mulai dari pemimpin hingga rakyat



Terima kasih sahabat 

Hari ini aku mendapat sebuah pelajaran indah betapa kejujuran adl sesuatu barang yg mewah yg tak dimiliki setiap orang






Comments

Popular posts from this blog

Alamat Bank BCA Di Brebes

daftar lengkap faskes kabupaten brebes

daftar lengkap nama nama desa di kabupaten brebes