Home » , » Manusia

Manusia

Selepas isya kang waud meluncur kekota Pati kali ini jadwal kerja kang waud sudah tertinggal dua hari meskipun demikian kang waud tetap meluncur memenuhi kewajuban kebutuhan hidup yang kian menggunung dijalani kang waud dengan riang dan tak pernah berkeluh kesah pada istri dan anaknya apalagi saudara terlebih teman temannya

Dari sebuah kota kecil disisi selatan kabupaten Brebes kang waud menaiki sebuah kereta api jurusan Semarang jarak yang cukup jauh membuat kang waud bisa terlelap sejenak
Membutuhkan waktu sekitar tiga jam setengah untuk sampai dikota Semarang
Kursi kerata api kelas ekonomi yang tak bisa di setel membuat kang waud merasa penat
Yah.. Namanya juga kereta api ekonomi
Mau enak ya naik yang kelas eksekutif gumam kang waud dalam batin

Menjelang subuh kang waud tiba dikota Semarang selepas menghadap tuhan kang waud duduk sejenak di warung kopi dan menghabiskan semangkuk mi rebus ekstra telor
Seperti kebanyakan orang Indonesia selepas makan kang waud menghisap batang demi batang tembakau sambil ngobrol panjang lebar dengan ibu paruh baya pemilik warung
Entah apa yang diobrolkan yang jelas mereka tampak begitu akrab sambil sesekali tawa renyah yang begitu lepas dan tanpa beban

Kang waud beranjak dari warung kopi dan menuju terminal Terboyo sebuah angkot warna merah mengantar kang waud menuju terminal
Hampir jam 6 pagi bis tujuan Surabaya yang akan dinaiki kang waud tiba dengan segera kang waud menaiki bis tersebut
Kang waud duduk dibangku tengah dan tak lama bus yang dinaiki kang waud penuh sesak
Kang waud didera kantuk yang luar biasa dan mata kang waud sudah tak bisa diajak kompromi
Kang waud terlelap dan terbuai dialam mimpi

Memasuki kota Kudus kang waud terbangun dan mengumpulkan "nyawanya" penumpang bus sudah berjubel seorang ibu paruh baya berdiri disamping kang waud
Hati kang waud tak tega membiarkan ibu tersebut berdiri nalurinya untuk menyilahkan ibu paruh baya itu duduk dibangku segera timbul
"Sekedap nggih bu..
Kulo ngumpulaken nyawa riyin"
( sebentar yah bu..
Saya mengumpulkan nyawa dulu )
"Ohh nggih mas monggo.."
( oh ya mas silahkan )
 Setelah meminum air mineral kang waud menyilahkan ibu paruh baya itu untuk duduk

Ibu paruh baya tersebut tersenyum riang
Dan menyilahkan seorang bapak yang duduk dibawah karena kakinya sakit
Hati kang waud bergejolak menyaksikan para penumpang yang tega membiarkan seorang yang sedang sakit dan tak mau mengalah memberikan kursi untuk duduk mereka seperti acuh bahkan tak peduli dengan sesama
Jika bapak itu tak sakit mungkin kang waud bisa memakluminya
Perjalanan memang cukup jauh jika sampai Surabaya berkisar antara 5 hingga 6 jam
tapi rasanya tak manusiawi jika membiarkan seseorang yang terluka kakinya duduk dibawah / lesehan sementara mereka mereka yang sehat tetap asik duduk dikursi

"Wayaeh kulo nggih digugah bu..
Mesaake bapak.."
( seharusnya saya dibangunkan bu..
Kasihan pada bapak )

"Nggih ewoh mas..
Wong sampeyan seg tilem.."
( ya nggak enak mas..
Orang lagi tidur..)

Perubahan jaman yang begitu cepat dengan perlahan membuat manusia kehilangan jatidirinya
Manusia manusia yang mengklaim dirinya modern, maju, berpendidikan, kini tak lagi punya empati ( tentu tak semuanya kasus yang dialami kang waud hanya sebuah contoh kecil )
Manusia manusia masa kini lebih mementingkan dirinya sendiri
Bodo amat dengan kesusahan orang lain
Yang penting bisa duduk manis meskipun ada orang yang sedang saikt duduk dilantai bus
Lagipula yang sakit juga tak kenal mungkin mereka berpikiran seperti itu

Manusia manusia modern perlahan melupakan "unggah ungguh" empati, rasa welas, budi pekerti dan lupa bahwa manusia seharusnya bisa memanusiakan manusia

Kang waud menggelengkan kepala dan tersrnyum hampir tak percaya menyaksikan manusia yang bersama dirinya dalam satu bus
Mereka tetap asyik dengan gadget mereka
Tanpa peduli ada seseorang yang membutuhkan pertolongan mereka

Bagaimana mungkin bisa mereka tetap duduk dengan nikmatnya sementara ada seseorang yang duduk dibawah mereka menanggung rasa sakit..?
Inikah hasil dari pendidikan, inikah hasil pekembangan zaman, inikah hasil modernisasi, inikah hasil yang dibangga banggakan manusia masa kini..??
Jika jawabannya "ya"
Mungkin ada yang salah atau pasti salah dengan semua itu.
Gumam kang waud dalam hati





Pati 12 Desember

0 komentar:

Post a Comment