Posts

Showing posts from February, 2019

Setingan

Kang rika ngesuk sore nonton final bal indonesia karo tailan ora..? kang waud takon maring kang jastro "Mbuh kang.. Tipine lg rusak koh..!!" "Lah adong rusak ya di dangdani mbok kang jastro.. aja di jor bae..!!" Kang srugul melu nyaut "Di dangdani nggone kang samsul bae kang jastro    wingi tipine inyong be di dangdakna ng gone kang  samsul 2 dina wis beres.." Kang abid nyaut "Ora arep tek dangdakna kang..!! Arep tek jor bae kiraneng inyong bisa ketuku tipi sing anyar Adong tipi kiye di dangdakna inyong ora bakal kecandak tuku tipi sing tipis kaya gorengane yu sri, inyong lagi ngarang tipi anyar sg tipis ben bisa tek gamblokna ng tembok" Kang jastro semaur "Sing 45 in sisan kang..!! Dadi di deleng marem..!!" Kang waud nyeletuk "Bener rika kweh kang waud..! Adong ukuran semono tah di deleng marem mbuh nonton bal apa pilm gambare gede gede tur gamblang" Kang srugul semaur "Adong tipi...

Bahasa Bumiayu-an

Image
Bahasa Bumiayu Secara garis besar bahasa Bumiayu-an memiliki persamaan dengan bahasa ngapak Banyumas dan ngapak Tegal tentu hal ini sangat lumrah mengingat kota bumiayu sendiri secara geografis terletak di antara kabupaten banyumas dan kabupaten tegal percampuran bahasa antara kedua kabupaten yang menghimpit kota Bumiayu tentu saja tak dapat di hindari Namun demikian bahasa Bumiayuan memiliki dialek yang khusus dan cukup berbeda di samping itu bahasa Bumiayuan juga memiliki beberapa kosa kata yang hanya di miliki bahasa Bumiayuan kosa kata yang hanya di miliki bahasa Bumiayuan menjadikan keragaman kekayaan yang di miliki bangsa Indonesia makin beragam Jika di wilayah kabupaten Banyumas untuk memanggil orang tua ( bapak / ibu ) dengan kata "Ramane & Biyunge" di bumiayu sendiri panggilan kepada bapak / ibu dengan sebutan "bapane / mamane" contoh lainnya adalah kata "priwe,kepriwe" yang bermakna -bagaimana- menjadi kata "primen,keprimen,k...

Balita

Image
Ada yang menggelitik dengan para politisi di republik selpi tingkah laku mereka makin amburadul dan kerap mengundang gelak tawa kali ini mereka kembali melakukan dagelan dagelan yang mengocok perut Dagelan mereka kali ini melibatkan presiden dan cucunya cucu tersebut di anggap berkampanye untuk memenangkan perhelatan pilpres di republik selpi padahal cucu sang presiden masih bocah dan belum genap berusia lima tahun atau balita balita tersebut di anggap di manfaatkan oleh kakeknya untuk mendulang suara pemilih Balita itu belum begitu lancar berbicara dan tentunya balita itu tak tau menahu tentang ruwetnya politik di republik selpi ia adalah bocah yang kebetulan kakeknya seorang presiden dan seperti kebanyakan kakek kakek di republik selpi tentu sang kakek akan begitu senang menghabiskan waktu bersama cucunya menikmati masa masa indah menjadi seorang kakek bergurau bersama sang cucu terlebih sang presiden baru punya satu cucu momen kedekatan sang cucu bersama sang kakek...