Home » » SUPIR RENTAL, KYAI DAN PSK

SUPIR RENTAL, KYAI DAN PSK



SUPIR RENTAL, KYAI DAN PSK

Tanpa sengaja aku bertemu dengan kawan lama di sebuah toko pakaian
sekitar 4 tahun kami tak pernah bertemu
waktu yang cukup lama bagi kami tak bertutur sapa
persoalannya adalah pekerjaan kami yang cukup jauh di pisahkan jarak
sebut saja kawanku ini bernama Jastro
setelah bertukar kabar aku mengajak kawanku mampir ke rumah
suatu kebetulan jastro membutuhkan tempat untuk menginap
jastro sedang mengantar pelanggan di daerah ku
esok hari baru kembali ke jakarta
tanpa pikir panjang aku mengajak sahabatku untuk menginap di rumahku
awlnya jastro menolak tapi aku memaksanya hingga ia tak menolak ajakanku

Setelah memarkir mobil di halaman rumah kawanku sekaligus menitipkannya di sana
karena rumahku terletak di sebuah gang dan tak ada akses untk memarkir mobil
kusediakan kamar untuk jastro merebahkan tubuh melepas lelah
aku sibuk menyiapkan makanan seadanya untuk menjamu jastro
selepas isya aku dan jasto asik bertukar cerita
tentang masa lalu yang kami habiskan bersama
tentang indahnya masa kebersamaan waktu itu
tentang hidup dan semua yang bertalian dengan itu
tak terasa hampir jam 2 pagi banyak sudah cerita kehidupan ini
aku dan jastro berbagi cerita dan tertawa renyah mengingat masa lalu
Salah satu cerita yang asyik Jastro ceritakan adalah beragam pengalamannya
selama ia menjadi supir rental
suatu hari Jastro mendapat sebuah orderan mengantar seorang Kyai
dari Cirebon menuju semarang untuk mengisi sebuah pengajian
di daerah kaliwungu Kendal tepatnya
aku asyik menyimak cerita kehidupan kawanku itu
menjelang asar mobil yang di kendarai jastro sampai di daerah alas roban
selepas solat asar sang kyai meminta istirahat di derah yang menurut jastro
tak layak untuk di datangi seorang kyai
jastro mengeritkan dahi dan menggeleng geleng kepala dengan tingkah sang kyai
di daerah itu terdapat banyak sekali PSK
jastro hanya menuruti permintaan kyai tsb
bagi jastro kyai tersebut adalah bos yang harus di patuhi

Jastro tak habis fikir dengan kyai yang di bawanya
sang kyai membawa seorang PSK ikut turut serta
sang kyai duduk di samping jastro sementara PSK tsb duduk di belakang
tak banyak cerita selama dalam perjalanan menuju Kaliwungu
hanya sepatah dua patah kata itu  pun juga ketika perlu
memang penampilan sang kyai sangat sederhana
ia layaknya orang biasa dan tak ada  “aksesoris”  yang menampakkan bahwa ia seorang kyai
mungkin hal inilah yang menyebabkan sang PSK mau ikut di ajak sang kyai
jastro berkeyakinan jika PSK tersebut tak menduga jika yang mengajaknya adalah seorang kyai
penampilan serta gaya dan bahasa sang kyai sangat sederhana
sepanjang perjalanan dari Cirebon menuju alas roban tak satupun “dalil”
terucap dari sang kyai kepada jastro sang kyai hanya menanyakan kabar tentang jastro dan keluarganya
menasehati jastro layaknya orang tua kepada anaknya.
Menjelang maghrib sampailah jastro di tempat tujuan
sang kyai memberi pesan agar jastro dan PSK itu tak turun dahulu
jastro dan sang PSK menuruti perintah sang kyai
ratusan orang sudah menunggu sang kyai
begitu pintu mobil di buka dan sang kyai turun ratusan orang berebut
“ngalap berkah”  mencium tangan sang kyai baik itu tua, muda, anak anak
tak lama berselang sang kyai balik ke mobil dan membawakan kerudung untuk PSK tsb
PSK dan jastro di minta ikut turut serta sang kyai
ratusan wanita berebut mencium tangan “bu nyai”
“bu nyai” adalah sapaan terhormat bagi seorang istri kyai
 “bu nyai” yang sebenarnya adalah seorang PSK
“bu nyai” yang selama ini di anggap hina dan rendah
mendadak di sulap menjadi wanita yang terhormat oleh sang kyai

Selepas sholat maghrib
sang kyai mengisi pengajian hingga menjelang isya
“bu nyai” dan jastro duduk sebagai tamu istimewa pihak panitia
selepas selesai tausiah oleh sang kyai
pihak panitia “menodong” agar “bu nyai” yang ber do’a menutp acara
karena yang “menodong “ pihak panitia mau tak mau sang “bu nyai”
naik ke panggung,tampak pucat pasi wajah sang “bu nyai”
bertahun tahun “bu nyai” tak melakukan hal ini
beruntung “ bu nyai” masih hafal do’a
“robbana atina fidunya hasanah……”
sebagai do’a penutup acara

Selepas sholat isya
supir rental, kyai dan PSK di jamu makan malam
selesai jamuan makan mereka pulang
sang PSK pulang dengan mengenakan kerudung yang di pinjam dari anggota pengajian
sekeluar dari kali wungu sang PSK tak henti hentinya menangis
meratapi tingkah lakunya selama ini
PSK tersebut minta di antar ke rumahnya di daerah Sukorejo
jastro dan sang kyai menuruti permintaan sang PSK
yang sepanjang jalan menitikkan air mata
sampai di rumah sang PSK, jastro dan kyai langsung meluncur balik menuju Cirebon
Jastro tak habis fikir dengan tingkah sang kyai yang mengajak seorang PSK ikut serta
menghadiri acara keagamaan yang selama ini di jauhi oleh sang PSK
rupanya sang kyai mengajak kebaikan pada seseorang tanpa pandang bulu
dan tanpa merendahkan harkat dan martabat PSK tersebut
berbeda jauh dengan tingkah manusia manusia pada umumnya
yang terkadang langsung memvonis kelakuan PSK tanpa merangkulnya
sang kyai menegur dan merangkul sang PSK dengan cra yang “rahmatan lil allamin”
mengajak kebaikan tanpa mnyakiti perasaan sang PSK
cara cara yang sederhana namun penuh makna


Kretek, mei 16

0 komentar:

Post a Comment