perbedaan kyai dan ustadz

untuk masyarakat indonesia kata kyai, ustadz dan santri adalah kata yang sangat akrab di telinga
ketiga kata tersebut sangat erat dan saling berkaitan satu sama lain
santri merupakan tahap awal untuk menjadi seorang ustadz dan ustadz adalah proses untuk menjadi seorang kyai setidaknya begitulah beberapa anggapan di masyarakat nusantara
definisi kata kyai menurut abdul qoyim, kata kyai berasal dari bahasa persia {irak} yaitu dari kata kia kia yang bermakna senang melakukan perjalanan atau di sebut juga orang terpandang
masih menurut abdul qoyim kyai adalah orang terpandang dalam arti di segani, sedankan senang jalan jalan itu berarti berdakwah.
dan di dalam konteks ke indonesiaan kata kyai menurut K.H mustofa bisri atau yang akrab di sapa gus mus kata kyai adalah ALLADZIINA YANDZURRUUNAL UMMAH BI'AYNIR ROHMAH
yang bermakna mereka yang memperhatikan umat dengan pandangan rahmat {kasih sayang}
pendapat gus mus sesuai dengan asal usul kata kyai berupa kata "ki" dan "yai".
di dalam budaya kita setiap hal yang bisa memiliki kelebihan dalam sisi spiritual
bisa di beri gelar ki-yai atau kyai ini tidak terbatas pada manusia saja benda anorganik pun bisa di sebut kyai
itulah sebabanya kata kyai pada masa peralihan hindu ke islam kata kyai acap kali di sandingkan dengan nama nama benda pusaka seperti keris, tombak, bahkan kereta kencana atau delman


K.H MUSTOFA BISRI

kata ustadz di nusantara bermakna kurang lebih orang yang memiliki kemampuan di bidang ilmu agama dan bersikap serta berpakaian  layaknya orang alim.baik kemampuan yang di miliki riil sedikat atau banyak
orang yang lazim di sebut ustadz ; da'i, mubaligh, guru ngaji, penceramah, guru madrasah diniyah, pengasuh/pimpinan pondok pesantren {biasanya ponpes modern}

sedankan kata santri menurut kamus besar bahasa indonesia ; orang yang beribadat dengan sungguh sungguh
santri berasal dari bahasa sansekerta yaitu susastri yang artinya pelajar agama
pelajar yang selalu membawa kitab ajaran suci /agama.pengaruh hindu dan budha di nusantara sebutan ini lebih di kenal dengan cantrik, dimana para cantrik biasnaya berdiam diri dalam sebuah asrama bersama sang guru dalam waktu yang cukup lama untuk belajar dan memperdalam ilmu keagamaan.dalam perkembangannya santri di bagi jadi dua kelompok santri tradisional dan santri modern
sedangkan menurut saya perbedaan mendasar antara kyai dan ustadz adalah
kyai lebih sering memakai sarung dan tidak pandai membuat proposal serta kyai tidak ahli dalam memalsukan kwitansi.